KEMBANGKAN TALENTAMU
Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar. Amsal 18:16
Talenta, kata ini seolah tidak akan pernah bisa dipisahkan ketika kita berbicara mengenai motivasi dan pengembangan diri. Talenta kerap dihubungkan dengan potensi diri, bakat dan keterampilan yang dibutuhkan agar seseorang dapat meraih keberhasilan dalam hidup. Sebenarnya apa itu talenta? menurut kamus Alkitab, kata talenta berarti ukuran jumlah uang yang sangat besar nilainya yaitu 6.000 dinar.
Nampaknya konsep talenta sebagai potensi diri bersumber dari perumpamaan Yesus seperti dikutip dari Matius 25:14-30 yaitu perumpamaan tentang talenta. Ada begitu banyak pelajaran penting yang bisa kita petik dari perumpamaan diatas, antara lain :
1. Pemberian talenta adalah tanda kepercayaan (Matius 25:14).
Saya meyakini bahwa setiap manusia diberikan tugas khusus ketika berada didunia ini. Dan untuk melaksanakan tugas khusus itu ia memerlukan bekal berupa talenta tertentu. Tuhan tidak pernah memberikan manusia sebuah tugas tanpa memberikan manusia tersebut kemampuan untuk melaksanakannya.
Saya meyakini bahwa setiap manusia diberikan tugas khusus ketika berada didunia ini. Dan untuk melaksanakan tugas khusus itu ia memerlukan bekal berupa talenta tertentu. Tuhan tidak pernah memberikan manusia sebuah tugas tanpa memberikan manusia tersebut kemampuan untuk melaksanakannya.
2. Setiap orang diberikan talenta sesuai dengan kesanggupannya (Matius 25:15).
Setiap manusia adalah unik, memiliki kelebihan sekaligus kekurangan masing-masing. Jika kita melihat sebuah lift, maka akan terdapat batas kapasitas pada kemampuan tampungnya, sama seperti manusia pun memiliki batas kapasitas tersebut. Kita patut bersyukur karena Tuhan tahu dengan persis kapasitas kita sehingga Ia mempercayakan sesuai dengan kesanggupan kita.
Setiap manusia adalah unik, memiliki kelebihan sekaligus kekurangan masing-masing. Jika kita melihat sebuah lift, maka akan terdapat batas kapasitas pada kemampuan tampungnya, sama seperti manusia pun memiliki batas kapasitas tersebut. Kita patut bersyukur karena Tuhan tahu dengan persis kapasitas kita sehingga Ia mempercayakan sesuai dengan kesanggupan kita.
3. Pengembangan talenta adalah sebuah pilihan.
Dalam perumpamaan tentang talenta, kita melihat dengan jelas bahwa ada yang mengembangkannya (Matius 25:16-17) dan ada pula yang tidak mengembangkannya (Matius 25:18). Tuhan memberikan kita talenta namun di saat yang bersamaan Tuhan juga telah memberikan kepada kita kebebasan kehendak yaitu untuk mengembangkannya atau tidak.
Dalam perumpamaan tentang talenta, kita melihat dengan jelas bahwa ada yang mengembangkannya (Matius 25:16-17) dan ada pula yang tidak mengembangkannya (Matius 25:18). Tuhan memberikan kita talenta namun di saat yang bersamaan Tuhan juga telah memberikan kepada kita kebebasan kehendak yaitu untuk mengembangkannya atau tidak.
4. Pengembangan talenta memerlukan sebuah proses.
Dalam perumpamaan tentang talenta, kita melihat adanya rentang antara waktu pergi dan kembalinya sang tuan. Alkitab pun menegaskan bahwa ada rentang waktu yang lama (Matius 25:19). Rentang waktu ini dapat kita ibaratkan dengan rentang waktu hidup kita didunia ini. Untuk mengembangkan talenta diperlukan pengorbanan, kita harus berpikir, berperilaku dan bertindak secara tepat.
Dalam perumpamaan tentang talenta, kita melihat adanya rentang antara waktu pergi dan kembalinya sang tuan. Alkitab pun menegaskan bahwa ada rentang waktu yang lama (Matius 25:19). Rentang waktu ini dapat kita ibaratkan dengan rentang waktu hidup kita didunia ini. Untuk mengembangkan talenta diperlukan pengorbanan, kita harus berpikir, berperilaku dan bertindak secara tepat.
5. Pengembangan talenta akan melahirkan kesempatan promosi.
Ketika seseorang memutuskan untuk berkarir sebagai seorang profesional, ia tentu akan berharap agar karirnya bisa terus berkembang, ia akan berusaha memenuhi target, memiliki kualitas kerja yang konsisten dan mengikuti peraturan perusahaan. Perumpamaan tentang talenta menekankan pentingnya kesetiaan terhadap apa yang telah dipercayakan pada kita saat ini, bukan nanti (Matius 25:20-23).
Ketika seseorang memutuskan untuk berkarir sebagai seorang profesional, ia tentu akan berharap agar karirnya bisa terus berkembang, ia akan berusaha memenuhi target, memiliki kualitas kerja yang konsisten dan mengikuti peraturan perusahaan. Perumpamaan tentang talenta menekankan pentingnya kesetiaan terhadap apa yang telah dipercayakan pada kita saat ini, bukan nanti (Matius 25:20-23).
6. Pada akhirnya, setiap orang harus mempertanggungjawabkan talenta yang telah diterima secara pribadi.
Pada bagian akhir perumpamaan talenta, kita bisa melihat bagaimana sang tuan meminta pertanggungjawaban atas kepercayaan yang telah ia berikan kepada setiap hambanya. Kita juga melihat adanya reward and punishment yang diberlakukan secara bijaksana oleh sang tuan. Berbahagialah kita jika sedari dini kita telah menyadari dan mempraktekkannya sehingga akan tiba harinya kita dapat berdiri tegak dan berkata kepadaNya, "Terima kasih Tuhan atas kepercayaan yang telah Engkau berikan, biarlah Engkau senantiasa disenangkan oleh buah-buah kehidupan yang dihasilkan dari talenta yang Engkau karuniakan kepada saya".
Pada bagian akhir perumpamaan talenta, kita bisa melihat bagaimana sang tuan meminta pertanggungjawaban atas kepercayaan yang telah ia berikan kepada setiap hambanya. Kita juga melihat adanya reward and punishment yang diberlakukan secara bijaksana oleh sang tuan. Berbahagialah kita jika sedari dini kita telah menyadari dan mempraktekkannya sehingga akan tiba harinya kita dapat berdiri tegak dan berkata kepadaNya, "Terima kasih Tuhan atas kepercayaan yang telah Engkau berikan, biarlah Engkau senantiasa disenangkan oleh buah-buah kehidupan yang dihasilkan dari talenta yang Engkau karuniakan kepada saya".
Sumber : Paulus Winarto
0 comments: